Senin, 26 Agustus 2019

Bullying - Part 1(Agustus 2019)

“BULLYING”

Kasus bullying seringkali terdengar di telinga kita. Baru-baru ini terdapat kasus bullying di daerah Bekasi yang mana korban merupakan seorang siswi SMK kelas X. Pelaku bullying ini merupakan alumi, kaka kelas dan teman dari korban yang dipicu oleh permasalahan asmara. Korban mengalami kekerasan secara fisik dan traumatic mental. Tak hanya itu, berita Audrey beberapa waktu lalu santer menggemparkan Indonesia. Kasus pengeroyokan yang dilakukan oleh 12 tersangka menarik perhatian publik. Dikutip dari CNN Indonesia, seorang psikolog anak, Mira Amir menjelaskan bahwa permasalahan bullying tidak hanya di Indonesia tetapi juga di dunia merupakan permasalahan serius. Tidak hanya pembullyian secara langsung, sekitar 7-15 persen anak anak juga mengalami cyberbullying atau bullying yang dilakukan melalui duia maya (media sosial). Bullying sangat berbahaya terutama pada tumbuh kembang anak. Bullying berdampak pada penurunan motivasi belajar, menghambat anak berkembang untuk lebih maju, hingga membuat anak berfikir mengenai kemanfaatan dirinya dan berakhir pada depresi.
Apa itu bullying ?
Dikutip dari National Bullying Prevention Center, bullying adalah sebuah kebiasaan yang direncanakan untuk menyakiti seseorang dan membuat seseorang merasa malu atau terlihat bodoh secara fisik dan/atau secara mental, yang dilakukan baik di sekolah, komunitas maupun secara online. Pelaku bullying biasanya memiliki “kekuatan” secara sosial dan menargetkan korban yang “lemah” untuk menghentikannya. Bullying biasanya dilakukan secara berulang-ulang yang seringkali untuk menyenangkan psikis dari pelaku.
Terdapat perbedaan yang jelas antara bullying (read : penindasan) dengan konflik. Konflik adalah sebuah perdebatan yang muncul karena ketidaksetujuan dalam sebuah argument yang muncul karena kedua belah pihak menyampaikan pandangannya. Sedangkan bullying adalah sebuah perilaku negative yang dilakukan oleh seseorang yang memiliki “power” untuk mengendalikan orang lain. Dalam sebuah kondisi yang normal, biasanya orang akan mengontrol perilaku mereka walaupun mereka sedang berkonflik. Mereka tau batasan mana yang mereka tidak boleh lewati dan mereka tau kapan mereka harus berhenti. Mereka memiliki empati yang memandu dirinya untuk tidak serta memperbolehakan dirinya untuk menyakiti orang lain hanya karna berkonflik. Lain halnya dengan bullying, bullying akan berlanjut sampai tujuan untuk menyakiti korban secara fisik dan mental atau mempermalukannya telah terpenuhi.
Apa saja bentuk bullying ?
Jenis-jenis bullying terdiri dari beberapa macam, diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Penindasan fisik
2. Penindasan secara verbal
3. Mengucilkan seseorang
4. Penindasan melalui dunia maya
5. Penindasan seksual
Bullying bisa terjadi dimana saja dan kapan saja. Hal ini tidak selalui dialami oleh anak-anak tetapi juga oleh orang dewasa bahkan orang yang tidak dikenal. Tempat-tempat dilakukan bullying seringkali terjadi di tempat-tempat yang sepi dan jarang orang lewati. Tak jarang bullying juga dilakukan di dalam transportasi umum, sekolah, tempat bermain, tempat kerja, tempat nongkrong dan media sosial.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar