Oleh: Hening Putri Maharani
Sumber: vehicleofwisdom.com
Halo, GenRengers! Selamat datang kembali di blog kita yang penuh semangat! Kali ini, kita akan membahas topik yang sangat penting dan seringkali terlupakan, yaitu tentang kesehatan mental dan bagaimana menemukan kembali diri yang mungkin telah terlupakan. Yuk, simak bersama untuk menambah insight baru!
Menurut World Health Organization (WHO), ada satu dari lima anak-anak dan remaja di dunia memiliki gangguan mental. Sementara pada orang dewasa, kondisi ini memengaruhi satu dari empat orang di dunia. Sedangkan mengacu pada data dari Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes), sekitar 1 dari 10 orang di Indonesia mengidap gangguan mental.
Bahkan, bisa dilihat juga di lingkungan sekitar kita, atau
mungkin diri kita sendiri bisa saja sudah mengalami gejala gangguan mental
tanpa kita sadari, hal ini dikarenakan kurangnya kesadaran akan pentingnya
kesehatan mental di Indonesia. Jadi, perlu disadari oleh kita semua pentingnya
kesehatan mental bagi seseorang, apa gejalanya, apa dampaknya bagi diri sendiri
dan lingkungan sekitar, serta bagaimana cara menanganinya.
Di dalam hidup ini, perlu diketahui bahwa peristiwa dalam
hidup yang berdampak besar pada kepribadian dan perilaku seseorang bisa
berpengaruh pada kesehatan mentalnya. Misalnya pelecehan, pembullyan, stress
berat, kekerasan dalam rumah tangga dan hal-hal negatif lain yang dialami oleh
seseorang yang membuat kondisi kejiwaan seseorang terganggu, sehingga menyebabkan
seseorang terkena gangguan kesehatan jiwa.
Gangguan
kesehatan mental seseorang juga berdampak buruk baik bagi individu maupun bagi
banyak orang. Permasalahan besar yang di alami oleh kebanyakan penderita
gangguan kesehatan mental adalah mereka kehilangan dirinya sendiri. Gangguan
kesehatan mental dapat membunuh karakter dan kepribadian seseorang, hingga
seseorang tersebut kehilangan dirinya sendiri.
Ada kalanya kita sampai pada masa-masa yang penuh konflik
ketika keinginan tidak sejalan dengan relita, ketika kita dibebankan oleh
harapan orang-orang yang terlalu tinggi yang tidak sejalan dengan keinginan
kita, dikhianati oleh teman dekat, gagal dalam suatu pencapaian, patah hati,
dan hal lainnya yang menyumbang kecemasan dan rasa frustasi yang bisa menjadi
penyebab kita kehilangan diri sendiri.
Kehilangan diri sendiri, seringkali membuat kita bertanya-tanya
siapa, apa dan mau kemana diri kita sebenarnya, namun kita tidak mendapatkan
jawaban apapun. Dalam fase ini, kita akan merasa sedih, cemas, bimbang, dan
tidak tahu akan berbuat apa. Kita bahkan akan menyalahkan diri sendiri atas
pilihan-pilihan hidup yang telah kita ambil, dan pada akhirnya kita kehilangan
kendali atas diri sendiri dan kehilangan arah kehilangan diri kita sendiri. Namun,
jangan sampai hal tersebut menyelimuti diri kita selamanya. Kita harus bisa menghdapinya
dengan penuh kesadaran bahwa kita mampu melewatinya.
Langkah yang bisa kita ambil untuk menemukan diri kita
kembali adalah dengan meluangkan waktu untuk berbicara dengan diri sendiri,
waktu untuk diri kita bisa memahami setiap kesedihan, rasa cemas, bimbang, dan
emosi-emosi dalam diri. Resapi setiap memori negatif yang muncul kemudian luapkan
itu semua dalam bentuk emosi, lalu terimalah emosi-emosi tersebut dengan penuh
kerelaan. Kita harus bisa menerima itu semua sebagai bagian diri kita. Terimalah
diri kita secara utuh dengan kerelaan, tanpa penilaian, penghakiman, sehingga
kita mampu menjadi lebih paham mengenai siapa diri kita, berdamai dengan diri
sendiri dan bisa menemukan kembali diri sendiri yang hilang.
Sekian pembahasan kita kali ini, GenRengers! Ingatlah bahwa menjaga kesehatan mental adalah langkah pertama menuju pencapaian diri yang sesungguhnya. Dengan menyadari nilai pentingnya keseimbangan mental, kita dapat mengarungi kehidupan dengan lebih kuat dan bermakna. Teruslah berjuang, teruslah berkembang, dan jangan pernah ragu untuk mencari bantuan jika diperlukan. Bersama-sama, kita bisa mengatasi tantangan dan menemukan kembali esensi diri yang mungkin pernah hilang. Sampai jumpa di pembahasan berikutnya! Tetap semangat, GenRengers!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar