PENTINGNYA MEMBENTUK KONSEP DIRI YANG POSITIF
UNTUK MENCEGAH PERILAKU BERISIKO
Apa
itu konsep diri?
Menurut Carl Rogers, penemu psikologi humanistik, konsep
diri adalah pengetahuan seseorang tentang siapa dirinya, baik tentang
kepribadian, kemampuan, dan perilaku. Konsep diri mulai tumbuh pada awal masa
kanak-kanak dan terus berkembang sepanjang hidup manusia. Namun, konsep diri
berkembang paling intens di masa remaja dan akan memberi landasan hidup remaja
ke depannya. Alasannya, di masa remaja lah seseorang mencoba berbagai macam
karakter dan peran. Karena itulah, masa remaja merupakan periode kunci bagi
konsep diri.
Apa yang mempengaruhi positif negatifnya konsep diri?
Konsep diri terdiri dari tiga hal, yaitu pendapat remaja mengenai dirinya (self-image), cara remaja menghargai dirinya dibandingkan dengan orang lain (self-esteem), dan sosok ideal yang remaja ingin capai (ideal self). Baik buruknya konsep diri akan bergantung pada sukses tidaknya remaja di area yang mereka anggap penting dan pendapat orang tentang dirinya. Penerimaan orang lain dan kesuksesan remaja akan memperkuat konsep diri dan harga dirinya.
Sebagai contoh, jika remaja tidak memiliki banyak teman
namun ukuran kesukesan baginya adalah memiliki banyak teman, maka ia akan
mengangap dirinya gagal. Terlebih lagi, jika teman-temannya menganggap dirinya
berbeda sehingga tidak pernah mengajaknya berinteraksi. Maka, ia akan memiliki
konsep diri yang negatif juga memiliki kepercayaan diri yang rendah. Orang tua
yang lebih banyak mengkritik dibandingkan memberi apresiasi juga dapat membuat
remaja memiliki konsep diri negatif.
Penelitian Curran & Hill yang dimuat di Psychological
Bulletin tahun 2019 menunjukkan bahwa remaja usia kuliah di AS, Inggris, dan
Kanada cenderung semakin perfeksionis, dan terkadang mematok standar yang tidak
realistis untuk dirinya sendiri. Ini juga dapat membuat remaja selalu merasa
gagal.
Kondisi seperti ini rentan membuat terjerumus ke dalam perilaku berisiko, apalagi jika lingkungan tidak menyadarkan.
Bagaimana
konsep diri yang negatif bisa mendorong terjadinya perilaku berisiko?
Karena konsep diri berkaitan dengan seberapa baik remaja tersebut mengenal dirinya, maka remaja yang tidak tahu siapa dirinya akan berusaha mencari identitas diri dengan cara mencoba berbagai hal. Jika lingkungan pertemanannya ternyata rentan dengan perilaku berisiko, maka remaja akan lebih mudah terbawa arus mengingat penerimaan dari teman sebaya merupakan hal penting dalam hidupnya. Citra remaja “keren” yang ditunjukkan media juga dapat mendorong remaja mencoba hal berisiko, seperti seks bebas, merokok, narkoba.
Cobain Deh 4 Cara
Ini Biar Kamu Bisa Membentuk Konsep Diri Yang Positif
Mungkin sekarang kamu sedang merasa “nggak guna” atau
kecewa banget sama diri sendiri. Entah karena prestasi di kelas yang gitu-gitu
aja atau karena ada kalimat dari orang terdekat yang nyelekit sampai-sampai
bikin kecewa. Terkadang merasa kecewa dengan diri sendiri itu normal, tapi
kalau kecewanya udah berlebihan, itu yang nggak baik buat perkembanganmu.
Pikiran-pikiran negatif kayak gitu, kalau terlalu banyak
atau sering, bisa mengganggu perkembangan konsep diri yang positif. Padahal,
konsep diri yang positif tuh penting banget lho, biar mentalmu tetap sehat dan
terus semangat! Nah mumpung masih muda, konsep dirimu harus dibentuk mulai dari
sekarang. Biar dari sekarang sampai ke depannya nanti kamu punya konsep diri
yang positif.
“Eh tapi gimana tuh caranya biar punya konsep diri yang positif?”
Biar nggak bingung, nih Dokter Gen Z punya caranya ~
1. Kamu harus objektif memandang diri
Buat kamu yang masih sering iri sambil
bergumam “Ih kok enak ya jadi dia…” harus belajar sedikit lebih objektif lagi
memandang diri sendiri. Ingat, setiap orang pasti punya kelebihan dan
kekurangan masing-masing. Coba deh kamu merenung sesekali. Pikirkan baik-baik
mana yang jadi kelebihanmu, kekuranganmu, potensimu, sampai passionmu. Sadari
bahwa diri kamu itu individu yang unik, sehingga kamu nggak perlu
banding-bandingin dengan orang lain. Dengan begitu kamu akan melihat dirimu
sendiri dengan lebih objektif tanpa merasa berkecil hati.
2. Appreciate yourself!
Setelah kamu bisa lebih objektif memandang
diri sendiri, sekarang saatnya kamu buat belajar untuk menghargai dirimu
sendiri. Caranya gimana? Ya dengan melihat dan fokus pada kelebihan yang kamu
punya saat ini. Kamu juga udah berusaha maksimal buat mengembangkan diri. Jadi
ya, hargai perjuanganmu itu. Ingat, nggak ada orang lain yang lebih menghargai
dirimu selain dirimu sendiri!
3. Jangan marah sama diri sendiri
Kamu perlu belajar untuk bertanggung jawab atas pilihanmu. Tapi jangan marah dan kecewa berlebih saat kamu menyadari bahwa pilihanmu itu kurang bijak. Ingat, semua orang pernah keliru. Karena itu jauh lebih penting berusaha memperbaiki kesalahanmu daripada berlarut kecewa dan marah sama diri sendiri. Kamu punya tanggung jawab atas apapun pilihanmu, kalau memang pilihanmu kurang bijak, yaudah cari cara untuk memperbaikinya. Daripada kecewa berlarut-larut dan malah berujung stres… 🙂
4. Terus berpikir positif ya
Dan yang harus kamu ingat, sedih, kecewa dan berbagai macam emosi negatif itu memang bagian dari kehidupan. Tapi jangan berlarut-larut. Remaja kayak kita masih punya masa depan yang panjang. Jangan sia-siakan masa depanmu dengan kecewa dan sedih berlarut-larut, ya. Tapi, kalau kamu emang merasa nggak bisa menghadapi emosi negatif itu sendirian, coba cari bantuan dari orang-orang yang kamu percaya, atau bantuan profesional dari konselor atau psikolog. Selalu berusaha jadi pribadi yang positif, supaya kita bisa mencintai diri sendiri dan mencapai mimpi-mimpi kita, ya ~
Konsep diri positif dapat membuat berpikir
bahwa masa depan terlalu berharga untuk melakukan hal-hal berisiko. Untuk
sampai ke titik tersebut, sangat membutuhkan bantuan orang tua dan lingkungan
sekitar (teman sebaya) termasuk guru di sekolah. Beberapa cara dari situs
Mindful ini dapat dilakukan untuk membangun konsep diri yang positif :
1. Melakukan aktivitas fisik
Kita sebetulnya mulai sadar akan
penampilan dan bentuk tubuh. Olahraga, paskibra, menari dapat membuat lebih
sehat dan percaya diri.
2. Cintai diri sendiri
Jangan selalu membandingkan diri dengan
orang lain. Sebaliknya, terimalah kekurangan diri, beri apresiasi diri sendiri
jika telah berusaha maksimal.
3. Fokus pada kelebihan
Menemukan minat dan bakat dapat membuat
kita memiliki konsep diri yang positif. Lakukan aktivitas yang dapat mengasah
minat tersebut.
4. Membantu orang lain
Membantu orang lain yang tidak dikenal,
termasuk aktif dalam gerakan kemanusiaan dan lingkungan, membuat kita merasa
memiliki dampak positif di luar diri kita sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar