Senin, 02 Desember 2019

Life Skill (Oktober 2019)


Keterampilan Hidup
(Life Skill)

Keterampilan hidup adalah berbagai keterampilan atau kemampuan untuk dapat berperilaku positif dan beradaptasi dengan lingkungan memungkinkan seseorang mampu menghadapi berbagai tuntutan dan tantangan dalam hidupnya sehari-hari secara efektif (DEPDIKNAS, 2002).

Jenis-jenis Keterampilan Hidup
A. Keterampilan Fisik
Keterampilan fisik adalah kemampuan seseorang yang ditunjukkan secara fisik, seperti melihat, bersuara, mencium, merasa, menyentuh, dan bergerak.
1. Keterampilan fisik ditandai dengan kemampuan seorang remaja untuk memilih makanan, berolah raga dan beristirahat secara seimbang.
2. Keterampilan memahami tubuh dan merespon kebutuhan tubuh sendiri. Makna sehat yang hakiki adalah bagaimana kita bisa tahu cara mencegah penyakit. Yaitu dengan memahami kondisi dan kemampuan tubuh kita dan menjalankan pola hidup sehat. Komunikasi yang terjalin baik antara kita dengan tubuh kita akan menghasilkan mekanisme tubuh yang baik pula. Semakin kita memahami bahasa tubuh kita, semakin baik pula komunikasi yang terjalin antara kita dan tubuh kita. 
3. Keterampilan mengatur pola makan dan olah raga
Pada dasarnya, sehat dimulai dari apa yang kita makan. Kita perlu mulai berpikir dan berbuat, bagaimana caranya agar dapat membuat makanan yang bukan hanya enak di lidah tapi juga sehat di badan. Untuk kelangsungan hidupnya, manusia membutuhkan makanan terutama makanan bergizi seimbang. Zat-zat gizi utama yang terkandung pada makanan adalah :
a. Karbohidrat
Karbohidrat dianjurkan 60% dari total kalori dalam sehari. Diperoleh dari nasi, jagung, gandum, tepung, terigu, sagu, roti, bihun, kentang, pastadan umbi-umbian lainnya.
b. Protein
Protein dibutuhkan berkisar antara 20-50% dari total kalori yang diperoleh dari kacang kedelai, kacang tanah, ikan laut dan tawar, daging ayam tanpa kulit, daging sapi dan kerbau.
c. Lemak
Lemak dianjurkan tak lebih dari 25% dari total kalori yang meliputi lemak hewani dan nabati, misalnya minyak goreng, mentega, alpukat, kelapa, dsb.
d. Vitamin
Vitamin dapat diperoleh dari buah-buahan dan sayur-sayuran berwarna kurang lebih 10% untuk tubuh
e. Mineral
Mineral dapat diperoleh dari buah-buahan yang banyak mengandung air dan serat sebanyak 10%
f. Air
Dibutuhkan hingga 50% dari konsumsi tubuh. Air dapat diperoleh dari buah-buahan atau masakan berkuah selain air putih sebanyak 1,5 – 2 liter.
Disamping menjaga pola makan, remaja juga diharapkan dapat menjaga kondisi tubuhnya agar tetap bugar dan fit melalui kegiatan olah raga yang mudah dan murah, seperti jalan, lari,voli, renang, basket dan lain-lain. Manfaat olah raga bagi tubuh, berguna untuk menyehatkan diri, baik jasmani dan rohani.
4. Keterampilan mengelola tidur
Perbaikan jaringan-jaringan sel yang rusak dalam tubuh umumnya dilakukan dikala istirahat/tidur. Maka apabila kita sering kurang tidur atau tidak memiliki kualitas tidur yang baik, cepat atau lambat akan mengganggu stabilitas daya tahan tubuh kita dan memacu munculnya penyakit. Seorang remaja yang sering kurang tidur, maka tidak akan bersemangat dalam menjalankan aktifitasnya dan tidak berkonsentrasi dalam menerima pelajaran di sekolah. Kualitas fisik, mental dan emosional bisa sangat dipengaruhi oleh baik/tidaknya kualitas tidur seseorang.

B. Keterampilan Mental
1. Keterampilan mempercayai dan menghargai diri.
Percaya diri diartikan sebagai kemampuan seseorang dalam melakukan evaluasi terhadap dirinya sendiri, serta dapat mengukur suatu perbuatan dari segi baik atau buruknya.

2. Keterampilan berpikir positif
Berpikir positif adalah sebuah keterampilan untuk dapat melihat sisi positif mengenai suatu hal, peristiwa, kejadian atau pengalaman.
3. Keterampilan mengelola stress
Mengelola stress bukan sekedar mengurangi stress, tetapi juga mengelola situasi yang menyebabkan stress. Mengelola stress berarti menemukan jenis, cara, dan waktu stress yang tepat sesuai dengan ciri khas individu, prioritas, dan situasi hidupnya untuk mencapai kinerja dan kepuasan maksimal.
4. Keterampilan mengambil keputusan dan memecahkan masalah
Pengambilan keputusan adalah sebuah keterampilan yang membantu remaja untuk menghapi berbagai keputusan dalam hidup secara konstruktif. Keterampilan ini dapat dipelajari dan dipraktikkan

C. Keterampilan Emosional
1. Keterampilan bersikap tegas (asertif)
Asertif adalah sebuah sikap atau perilaku untuk mengekspresikan diri secara tegas kepada pihak lain tanpa menyakiti pihak ataupun merendahkan diri di hadapan pihal lain.
2. Keterampilan berkomunikasi dengan orang lain (komunikasi interpersonal)
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian pikiran dan perasaan melalui bahasa, pembicaraan, pendengaran, gerakan tubuh, atau ungkapan emosi oleh seseorang kepada orang lain disekitarnya.
D. Keterampilan Spiritual
1. Keterampilan memahami kehidupan spiritual
Spitualitas adalah unsur kehidupan manusia yang langsung diberkan dan berasal dari Tuhan. Keterampilan memahami spiritualitas adalah kemampuan memahami bahwa semua kegiatan jasmani, pikiran dan emosi manusia yang digerakan atas dasar suara hati nurani dan diarahkan untuk memperoleh keridhoan Tuhan Penciptanya.
2. Keterampilan Menyadari Kehidupan Spiritual
Kemampuan spiritual itu akan terlihat pada perkembangan kesadaran dan pemahaman manusia terhadap diri, orang lain, dan alam, yang berujung pada peningkatan kesadaran dan pemahaman akan kebesaran Penciptanya. Artinya, Spiritualitas muncul pada konteks hubungan manusia dengan dirinya, orang lain, alam dan Penciptanya.


E. Keterampilan Kejuruan (Vocational Skills)
Keterampilan kejuruan adalah kemampuan atau keterampilan khusus yang dimiliki oleh remaja dan mahasiswa dalam bidang non akademik, yakni berupa kemampuan remaja dan mahasiswa dalam berwirausaha sesuai dengan bakat, minat dan hobinya untuk mendapatkan penghasilan, sehingga remaja dan mahasiswa bisa hidup dengan bermanfaat bagi keluarga, masyarakat, bangsa dan negaranya.
Tujuan keterampilan kejuruan (vocational skills) adalah agar remaja dan mahasiswa mampu mengembangkan potensi dirinya, bakat dan hobinya sehingga dapat mendatangkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

F. Keterampilan Menghadapi Kesulitan
Mengubah Hambatan Menjadi Peluang. Dalam kehidupan sehari-hari, kita tidak akan pernal lepas dari hambatan, masalah, dan tantangan. Kita melihat ada orang-orang yang bisa mengatasi dan meninggalkan kesulitan masa lalunya ada juga yang menyerah dan menyalahkan masa lalunya.
1. Tipe Keterampilan Menghadapi Kesulitan
Kemampuan orang dalam menghadapi hambatan, masalah, dan tantangan dapat dibagi menjadi tiga yaitu :
a. Tipe cepat menyerah (Quitters)
b. Tipe cepat istirahat (Campers)
c. Tipe terus mendaki (Climbers)
2. Dimensi Keterampilan Menghadapi Kesulitan
Keterampilan menghadapi kesulitan terdiri dari 4 dimensi yang masing-masing merupakan bagian dari sikap seseorang dalam menghadapi kesulitan.
a. C = Control (kendali)
b. O2 = Origin dan Ownership (sebab masalah dan pengakuan)
c. R = Reach (jangkauan)
d. D. E = Endurance (daya tahan)
3. Memperbaiki Keterampilan menghadapi kesulitan dan tantangan
Keterampilan menghadapi kesulitan dan tantangan bukanlah hal yang permanen atau menetap, dimensi-dimensi yang mempengaruhi sikap seseorang dalam menghadapi masalah dapat diperbaiki dan ditingkatkan melalui keterampilan LEAD dan Stoppers.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar