Senin, 02 Desember 2019

Kegiatan Selama November

 Hay, selama bulan november kami udah ada kegiatan apa aja sih? Yuk kepoin
1. Siaran Radio




 2. Pelatihan Pendidik Sebaya







Kesehatan Mental (November 2019)

KESEHATAN MENTAL

Kesehatan mental sangat dibutuhkan untuk membentuk jiwa yang sehat. Mental yang sehat akan memandu seseorang untuk memiliki hidup yang tentram dan tenang sehingga ia dapat menikmati dan menghargai apapun yang ada disekitarnya. Seseorang yang memiliki mental yang sehat dapat menggunakan kemampuan dan potensi yang ia miliki semaksimal mungkin untuk menghadapi tantangan hidup serta menjalin hubungan yang positif dengan orang lain.
Sebaliknya, seseorang dengan kesehatan mental yang terganggu akan mengalami gangguan suasana hati, kemampuan berpikir serta kendali emosi yang pada akhirnya akan membangun suatu perilaku yang buruk. Penyakit mental dapat menyebabkan masalah dalam kehidupan sehari-hari, merusak interaksi atau hubungan dengan orang lain, bahkan dapat menurunkan prestasi di sekolah, produktivitas kerja dan sebagainya.
Terdapat beberapa jenis masalah kesehatan mental, diantaranya ialah sebagai berikut :
1. Stress
Stres adalah keadaan ketika seseorang mengalami tekanan yang sangat berat, baik secara emosi maupun mental. Seseorang yang stres biasanya akan tampak gelisah, cemas, dan mudah tersinggung. Stres juga dapat mengganggu konsentrasi, mengurangi motivasi, dan pada kasus tertentu, memicu depresi. Stres bukan saja dapat memengaruhi psikologi penderitanya, tetapi juga dapat berdampak kepada cara bersikap dan kesehatan fisik mereka.
Berikut ini adalah contoh dampak stres terhadap perilaku seseorang:
Menjadi penyendiri dan enggan berinteraksi dengan orang lain.
Enggan makan atau makan secara berlebihan.
Marah-marah, dan terkadang kemaharan itu sulit dikendalikan.
Menjadi perokok atau merokok secara berlebihan.
Mengonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan.
Penyalahgunaan obat-obatan narkotika.
Berikut ini adalah masalah kesehatan yang dapat timbul akibat stres:

Gangguan tidur
Lelah
Sakit kepala
Sakit perut
Nyeri dada
Nyeri atau tegang pada otot
Penurunan gairah seksual
Obesitas
Hipertensi
Diabetes
Gangguan jantung
Banyak faktor yang dapat menyebabkan seseorang mengalami stres, sebagian di antaranya adalah masalah keuangan, hubungan sosial, atau tuntutan di dalam pekerjaan. Untuk mengatasi stres, kunci utamanya adalah mengidentifikasi akar permasalahan dan mencari solusinya. Penanggulangan stres juga bisa dilakukan dengan mengaplikasikan nasihat-nasihat yang disarankan dalam manajemen stres yang baik, seperti:
Belajar menerima suatu masalah yang sulit diatasi atau hal-hal yang tidak dapat diubah.
Selalu berpikir positif dan memandang bahwa segala sesuatu yang terjadi di dalam hidup ada hikmahnya.
Meminta saran dari orang terpercaya untuk mengatasi masalah yang sedang dialami.
Belajar mengendalikan diri dan selalu aktif dalam mencari solusi.
Melakukan aktivitas fisik, meditasi, atau teknik relaksasi guna meredakan ketegangan emosi dan menjernihkan pikiran.
Melakukan hal-hal baru yang menantang dan lain dari biasanya guna meningkatkan rasa percaya diri.
Menyisihkan waktu untuk melakukan hal-hal yang disukai.
Melibatkan diri dalam kegiatan-kegiatan sosial untuk membantu orang lain. Cara ini dapat membuat seseorang lebih tabah dalam menghadapi masalah, terutama jika bisa membantu seseorang yang memiliki masalah lebih berat dari yang dialaminya.
Menghindari cara-cara negatif untuk meredakan stres, misalnya merokok, mengonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan, atau menggunakan narkoba.
Bekerja dengan mengedepankan kualitas bukan kuantitas, agar manajemen waktu lebih baik dan hidup juga lebih seimbang.
2. Gangguan kecemasan
Gangguan kecemasan adalah kondisi psikologis ketika seseorang mengalami rasa cemas berlebihan secara konstan dan sulit dikendalikan, sehingga berdampak buruk terhadap kehidupan sehari-harinya. Bagi sebagian orang normal, rasa cemas biasanya timbul pada suatu kejadian tertentu saja, misalnya saat akan menghadapi ujian di sekolah atau wawancara kerja. Namun pada penderita gangguan kecemasan, rasa cemas ini kerap timbul pada tiap situasi. Itu sebabnya orang yang mengalami kondisi ini akan sulit merasa rileks dari waktu ke waktu. Selain gelisah atau rasa takut yang berlebihan, gejala psikologis lain yang bisa muncul pada penderita gangguan kecemasan adalah berkurangnya rasa percaya diri, menjadi mudah marah, stres, sulit berkonsentrasi, dan menjadi penyendiri.
Sementara itu, gejala fisik yang mungkin menyertai masalah gangguan kecemasan antara lain:

Sulit tidur
Badan gemetar
Mengeluarkan keringat secara berlebihan
Otot menjadi tegang
Jantung berdebar
Sesak napas
Lelah
Sakit perut atau kepala
Pusing
Mulut terasa kering
Kesemutan

Meski penyebab gangguan kecemasan belum diketahui secara pasti, beberapa faktor diduga dapat memicu munculnya kondisi tersebut. Di antaranya adalah trauma akibat intimidasi, pelecehan, dan kekerasan di lingkungan luar ataupun keluarga.
Faktor risiko lainnya adalah stres berkepanjangan, gen yang diwariskan dari orang tua, dan ketidakseimbangan hormon serotonin dan noradrenalin di dalam otak yang berfungsi mengendalikan suasana hati. Gangguan kecemasan juga dapat dipicu oleh penyalahgunaan minuman keras dan obat-obatan terlarang.
Sebenarnya, gangguan kecemasan dapat diatasi tanpa bantuan dokter melalui beberapa cara, seperti mengonsumsi makanan bergizi tinggi, cukup tidur, mengurangi asupan kafein, minuman beralkohol, atau zat penenang lainnya, tidak merokok, berola raga secara rutin, dan melakukan metode relaksasi sederhana, seperti yoga atau meditasi.
Jika pengobatan mandiri tidak memberikan perubahan, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter. Penanganan dari dokter biasanya meliputi pemberian obat-obatan antiansietas serta terapi kognitif.
3. Depresi
Depresi merupakan gangguan suasana hati yang menyebabkan penderitanya terus-menerus merasa sedih. Berbeda dengan kesedihan biasa yang umumnya berlangsung selama beberapa hari, perasaan sedih pada depresi bisa berlangsung hingga berminggu-minggu atau berbulan-bulan.
Selain memengaruhi perasaan atau emosi, depresi juga dapat menyebabkan masalah fisik, mengubah cara berpikir, serta mengubah cara berperilaku penderitanya. Tidak jarang penderita depresi sulit menjalani aktivitas sehari-hari secara normal. Bahkan pada kasus tertentu, mereka bisa menyakiti diri sendiri dan mencoba bunuh diri.
Berikut ini adalah beberapa gejala psikologi seseorang yang mengalami depresi:
Kehilangan ketertarikan atau motivasi untuk melakukan sesuatu.
Terus-menerus merasa sedih, bahkan terus-menerus menangis.
Merasa sangat bersalah dan khawatir berlebihan.
Tidak dapat menikmati hidup karena kehilangan rasa percaya diri.
Sulit membuat keputusan dan mudah tersinggung.
Tidak acuh terhadap orang lain.
Memiliki pikiran untuk menyakiti diri sendiri atau bunuh diri.
Berikut ini adalah dampak depresi terhadap kesehatan fisik yang mungkin dapat terjadi:
Gangguan tidur dan badan terasa lemah.
Berbicara atau bergerak menjadi lebih lambat.
Perubahan siklus menstruasi pada wanita.
Libido turun dan muncul sembelit.
Nafsu makan turun atau meningkat secara drastis.
Merasakan sakit atau nyeri tanpa sebab.
Ada beragam hal yang dapat memicu terjadinya depresi, mulai dari peristiwa dalam hidup yang menimbulkan stres, kehilangan orang yang dicintai, merasa kesepian, hingga memiliki kepribadian yang rapuh terhadap depresi.
Selain itu, depresi yang dialami seseorang juga bisa disebabkan oleh penderitaan akibat penyakit parah dan berkepanjangan, seperti kanker dan gangguan jantung, cedera parah di kepala, efek dari konsumsi minuman beralkohol berlebihan dan obat-obatan terlarang, hingga akibat faktor genetik dalam keluarga.
Dianjurkan untuk berkonsultasi ke dokter jika merasakan gejala-gejala depresi selama lebih dari dua minggu dan tidak kunjung mereda.  Apalagi jika gejala depresi tersebut sampai mengganggu proses pendidikan, pekerjaan, dan hubungan sosial,
Penanganan depresi oleh dokter akan disesuaikan dengan tingkat keparahan depresi yang diderita masing-masing pasien. Bentuk penanganan bisa berupa terapi konsultasi, pemberian obat-obatan antidepresi, atau kombinasi keduanya.

Kegiatan per Oktober 2019



Hay, balik lagi nih sama pikma, mau tau ga kegiatan kita selama bulan oktober ini? 
Yu dikepoin

1. Techical Meeting Perekrutan Anggota Baru


 2. Siaran Radio RRI pro 2 95,2fm





Life Skill (Oktober 2019)


Keterampilan Hidup
(Life Skill)

Keterampilan hidup adalah berbagai keterampilan atau kemampuan untuk dapat berperilaku positif dan beradaptasi dengan lingkungan memungkinkan seseorang mampu menghadapi berbagai tuntutan dan tantangan dalam hidupnya sehari-hari secara efektif (DEPDIKNAS, 2002).

Jenis-jenis Keterampilan Hidup
A. Keterampilan Fisik
Keterampilan fisik adalah kemampuan seseorang yang ditunjukkan secara fisik, seperti melihat, bersuara, mencium, merasa, menyentuh, dan bergerak.
1. Keterampilan fisik ditandai dengan kemampuan seorang remaja untuk memilih makanan, berolah raga dan beristirahat secara seimbang.
2. Keterampilan memahami tubuh dan merespon kebutuhan tubuh sendiri. Makna sehat yang hakiki adalah bagaimana kita bisa tahu cara mencegah penyakit. Yaitu dengan memahami kondisi dan kemampuan tubuh kita dan menjalankan pola hidup sehat. Komunikasi yang terjalin baik antara kita dengan tubuh kita akan menghasilkan mekanisme tubuh yang baik pula. Semakin kita memahami bahasa tubuh kita, semakin baik pula komunikasi yang terjalin antara kita dan tubuh kita. 
3. Keterampilan mengatur pola makan dan olah raga
Pada dasarnya, sehat dimulai dari apa yang kita makan. Kita perlu mulai berpikir dan berbuat, bagaimana caranya agar dapat membuat makanan yang bukan hanya enak di lidah tapi juga sehat di badan. Untuk kelangsungan hidupnya, manusia membutuhkan makanan terutama makanan bergizi seimbang. Zat-zat gizi utama yang terkandung pada makanan adalah :
a. Karbohidrat
Karbohidrat dianjurkan 60% dari total kalori dalam sehari. Diperoleh dari nasi, jagung, gandum, tepung, terigu, sagu, roti, bihun, kentang, pastadan umbi-umbian lainnya.
b. Protein
Protein dibutuhkan berkisar antara 20-50% dari total kalori yang diperoleh dari kacang kedelai, kacang tanah, ikan laut dan tawar, daging ayam tanpa kulit, daging sapi dan kerbau.
c. Lemak
Lemak dianjurkan tak lebih dari 25% dari total kalori yang meliputi lemak hewani dan nabati, misalnya minyak goreng, mentega, alpukat, kelapa, dsb.
d. Vitamin
Vitamin dapat diperoleh dari buah-buahan dan sayur-sayuran berwarna kurang lebih 10% untuk tubuh
e. Mineral
Mineral dapat diperoleh dari buah-buahan yang banyak mengandung air dan serat sebanyak 10%
f. Air
Dibutuhkan hingga 50% dari konsumsi tubuh. Air dapat diperoleh dari buah-buahan atau masakan berkuah selain air putih sebanyak 1,5 – 2 liter.
Disamping menjaga pola makan, remaja juga diharapkan dapat menjaga kondisi tubuhnya agar tetap bugar dan fit melalui kegiatan olah raga yang mudah dan murah, seperti jalan, lari,voli, renang, basket dan lain-lain. Manfaat olah raga bagi tubuh, berguna untuk menyehatkan diri, baik jasmani dan rohani.
4. Keterampilan mengelola tidur
Perbaikan jaringan-jaringan sel yang rusak dalam tubuh umumnya dilakukan dikala istirahat/tidur. Maka apabila kita sering kurang tidur atau tidak memiliki kualitas tidur yang baik, cepat atau lambat akan mengganggu stabilitas daya tahan tubuh kita dan memacu munculnya penyakit. Seorang remaja yang sering kurang tidur, maka tidak akan bersemangat dalam menjalankan aktifitasnya dan tidak berkonsentrasi dalam menerima pelajaran di sekolah. Kualitas fisik, mental dan emosional bisa sangat dipengaruhi oleh baik/tidaknya kualitas tidur seseorang.

B. Keterampilan Mental
1. Keterampilan mempercayai dan menghargai diri.
Percaya diri diartikan sebagai kemampuan seseorang dalam melakukan evaluasi terhadap dirinya sendiri, serta dapat mengukur suatu perbuatan dari segi baik atau buruknya.

2. Keterampilan berpikir positif
Berpikir positif adalah sebuah keterampilan untuk dapat melihat sisi positif mengenai suatu hal, peristiwa, kejadian atau pengalaman.
3. Keterampilan mengelola stress
Mengelola stress bukan sekedar mengurangi stress, tetapi juga mengelola situasi yang menyebabkan stress. Mengelola stress berarti menemukan jenis, cara, dan waktu stress yang tepat sesuai dengan ciri khas individu, prioritas, dan situasi hidupnya untuk mencapai kinerja dan kepuasan maksimal.
4. Keterampilan mengambil keputusan dan memecahkan masalah
Pengambilan keputusan adalah sebuah keterampilan yang membantu remaja untuk menghapi berbagai keputusan dalam hidup secara konstruktif. Keterampilan ini dapat dipelajari dan dipraktikkan

C. Keterampilan Emosional
1. Keterampilan bersikap tegas (asertif)
Asertif adalah sebuah sikap atau perilaku untuk mengekspresikan diri secara tegas kepada pihak lain tanpa menyakiti pihak ataupun merendahkan diri di hadapan pihal lain.
2. Keterampilan berkomunikasi dengan orang lain (komunikasi interpersonal)
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian pikiran dan perasaan melalui bahasa, pembicaraan, pendengaran, gerakan tubuh, atau ungkapan emosi oleh seseorang kepada orang lain disekitarnya.
D. Keterampilan Spiritual
1. Keterampilan memahami kehidupan spiritual
Spitualitas adalah unsur kehidupan manusia yang langsung diberkan dan berasal dari Tuhan. Keterampilan memahami spiritualitas adalah kemampuan memahami bahwa semua kegiatan jasmani, pikiran dan emosi manusia yang digerakan atas dasar suara hati nurani dan diarahkan untuk memperoleh keridhoan Tuhan Penciptanya.
2. Keterampilan Menyadari Kehidupan Spiritual
Kemampuan spiritual itu akan terlihat pada perkembangan kesadaran dan pemahaman manusia terhadap diri, orang lain, dan alam, yang berujung pada peningkatan kesadaran dan pemahaman akan kebesaran Penciptanya. Artinya, Spiritualitas muncul pada konteks hubungan manusia dengan dirinya, orang lain, alam dan Penciptanya.


E. Keterampilan Kejuruan (Vocational Skills)
Keterampilan kejuruan adalah kemampuan atau keterampilan khusus yang dimiliki oleh remaja dan mahasiswa dalam bidang non akademik, yakni berupa kemampuan remaja dan mahasiswa dalam berwirausaha sesuai dengan bakat, minat dan hobinya untuk mendapatkan penghasilan, sehingga remaja dan mahasiswa bisa hidup dengan bermanfaat bagi keluarga, masyarakat, bangsa dan negaranya.
Tujuan keterampilan kejuruan (vocational skills) adalah agar remaja dan mahasiswa mampu mengembangkan potensi dirinya, bakat dan hobinya sehingga dapat mendatangkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

F. Keterampilan Menghadapi Kesulitan
Mengubah Hambatan Menjadi Peluang. Dalam kehidupan sehari-hari, kita tidak akan pernal lepas dari hambatan, masalah, dan tantangan. Kita melihat ada orang-orang yang bisa mengatasi dan meninggalkan kesulitan masa lalunya ada juga yang menyerah dan menyalahkan masa lalunya.
1. Tipe Keterampilan Menghadapi Kesulitan
Kemampuan orang dalam menghadapi hambatan, masalah, dan tantangan dapat dibagi menjadi tiga yaitu :
a. Tipe cepat menyerah (Quitters)
b. Tipe cepat istirahat (Campers)
c. Tipe terus mendaki (Climbers)
2. Dimensi Keterampilan Menghadapi Kesulitan
Keterampilan menghadapi kesulitan terdiri dari 4 dimensi yang masing-masing merupakan bagian dari sikap seseorang dalam menghadapi kesulitan.
a. C = Control (kendali)
b. O2 = Origin dan Ownership (sebab masalah dan pengakuan)
c. R = Reach (jangkauan)
d. D. E = Endurance (daya tahan)
3. Memperbaiki Keterampilan menghadapi kesulitan dan tantangan
Keterampilan menghadapi kesulitan dan tantangan bukanlah hal yang permanen atau menetap, dimensi-dimensi yang mempengaruhi sikap seseorang dalam menghadapi masalah dapat diperbaiki dan ditingkatkan melalui keterampilan LEAD dan Stoppers.

Kegiatan Bulan September

Hai temen temen semua apakabarnya nih? Kami mau sharing ke kalian tentang apa aja kegiatan kami selama bulan september nih! Ada apa aja yaa, yuk check ut out
1. Latihan Debat dengan Sekolah Binaan

 2. Menjalani Tahapan Penulisan Akhir

 3. PERGARA 2019 SE KALIMANTAN SELATAN

 4. Siaran Radio
Wah rame banget ya, tunggu kegiatan kami di bulan berikutnya yaa

8 Fungsi Keluarga (September 2019)

8 FUNGSI KELUARGA

8 Fungsi Keluarga yaitu fungsi fungsi yang harus dimiliki oleh keluarga untuk membentuk keluarga yang harmonis dan tanggung jawab.
1. Fungsi Agama
Fungsi agama sangat penting didalam kelaurga karena keluarga tempat pertama kali anak –anak tumbuh dan berkembang. Pada saat itulah keluarga harus menanamkan dan menumbuhkan serta mengembangkan nilai – nilai agama, sehingga anak menjadi manusia yang berakhlaq baik dan bertaqwa.
Ada 12 Nilai Dasar yang harus dimiliki keluarga untuk mewujudkan Fungsi Keluarga, yaitu:

a. Iman
b. Taqwa
c. Kejujuran
d. Tenggang rasa
e. Rajin
f. Kesalehan
g. Ketaatan
h. Suka Membantu
i. Disiplin
j. Sopan Santun
k. Sabar dan Ikhlas
l. Kasih Sayang

2. Fungsi Sosial budaya
Didalam Fungsi ini keluarga dituntut untuk mampu menanamkan rasa memiliki terhadap budaya daerahnya tetapi tidak berlebih – lebihan, sehingga ia mampu menghargai perbedaan budaya harus dijadikan rahmat bukan dijadikan ahan ejekan yang menyebabkan terjadinya permusuhan dan perpecahan.
Ada 7 nilai dasar yang harus dipahami dan ditanamkan dalam keluarga.

a. Gotong royong
b. Sopan santun
c. Kerukunan hidup
d. Peduli
e. Kebersamaan
f. Toleransi
g. Kebangsaan
3. Fungsi Cinta dan Kasih Sayang
Mendapatkan cinta dan kasih sayang adalah hak anak dan kewajiban orang tua untuk memenuhinya. Dengan kasih sayang orang tuanya, anak belajar bukan hanya menyayangi tetapi juga belajar menghargai orang lain.
Dalam fungsi ini terdapat 6 nilai dasar:

a. Empati
b. Akrab
c. Adil
d. Pemaaf
e. Setia
f. Suka Menolong
4. Fungsi Perlindungan

Dalam hal ini yang dimaksudkan bahwa keluarga harus memberikan rasa aman, tenang dan tenteram bagi anggota keluarganya.
Dalam fungsi keluarga terdapat pula 5 dasar nilai yang harus dipahami dan ditanamkan dalam keluarga, yaitu :
a. Aman
b. Pemaaf
c. Tanggap
d. Tabah
e. Peduli
5. Fungsi Reproduksi
Dalam fungsi ini, perkawinan ditujukan adalah untuk memperoleh keturunan sebagai pengembangan dari tuntutan fitrah manusia. Dalam hal ini keturunan diperoleh dengan bereproduksi oleh pasangan suami istri yang sah.
3 hal yang harus dipahami dalam fungsi reproduksi diantaranya adalah tanggung jawab, sehat dan teguh.
6. Fungsi Sosialisi dan Pendidikan
Orang tua adalah pendidik pertama dan utama bagi anak – anaknya. Keluarga selain berfungsi sebagai pendidik juga sebagai pembimbing dan pendamping dalam tumbuh kembang anak, baik secara fisik, mental, sosial dan spiritual. Mendidik anak adalah kewajiban orang tua. Dalam fungsi sosialiasasi dan pendidikan terdapat 7 nilai dasar yang harus dipahami dan ditanamkan dalam keluarga:
a. Percaya Diri
b. Luwes
c. Bangga
d. Rajin
e. Kreatif
f. Tanggung Jawab
g. Kerjasama
7. Fungsi Ekonomi
Ekonomi keluarga adalah pembahasan atau analisis yang berkaitan dengan perilaku ekomoni keluarga yang dikaitkan dengan proses permintaan dan pemenuhan kebutuhan ekonomi keluarga.
8. Fungsi Lingkungan
Fungsi lingkungan ini dimkasud sebagai wahana bagi keluarga agar dapat mengaktulisasikan diri dalam membangun dirinya menjadi keluarga sejahtera dengan difasilitasi oleh institusi masyarakat sebagi lingkungan sosialnya dan didukung kemudahan dari pemerintah.

Sumber :
http://pikremajakawat50.blogspot.com/2011/10/8-fungsi-keluarga.html